Surat Untukmu Yang Jauh di Sana

Surat Untukmu Yang Jauh di Sana

Asalamualaikum Wr.Wb

            Salam hangat yang terdalam dari lubuk hatiku, ku tuliskan surat ini via online untukmu yang jauh di sana. Walau kau begitu jauh dariku, aku yakin dan tetap yakin ingin menyimpan namamu di hatiku ini. Mungkin ini terlalu mendadak dengan apa yang aku ucapkan via online, agar semua orang tahu jikalau diriku ini menyimpan namamu sebagai tanda bahwa diriku ini memang benar menyayangimu apa adanya.

            Kutuliskan surat ini di tengah malam hari, ketika mungkin kau sedang pulas tertidur guna melepaskan lelah yang kau miliki karena aktifitasmu. Satu hal yang perlu di ingat, bahwa kita hanya beberapa kali bertemu dan dalam hitungan jaripun aku hanya menghitung sebanyak 5 kali pertemuan. Walau itu hanya 5 kali pertemuan, entah mengapa kau selalu teringat di dalam hatiku.

            Mungkin aku seorang pecundang di hadapan semua orang, mungkin aku adalah seorang yang tak pantas untuk di perhitungkan dalam kalender cinta, bukanya aku merasa rendah diri atau tak memiliki harga diri, namun ini kenyataanya bahwa diriku memang sangat sulit mengungkapkan perasaan ini yang sudah tertanam sejak mendengar suaramu yang lembut dan caramu menaklukan dunia yang keras ini.

            Seuntaian harapan yang ku inginkan saat ini yaitu melihatmu secara langsung, walau dirimu sangat sulit menerima segala kondisi yang ada. Namun ini takdir yang telah tertulis, oleh sang pencipta alam jagad raya ini. Mungkin kau merasa kaget dengan apa yang kulakukan saat ini.

            Tak lama nanti, aku meninggalkan tempat kelahiranku tuk mencari sedikit ilmu di negri sebrang. Yang ku takutkan adalah tak bisa melihatmu, tak bisa bermimpi denganmu, tak bias melhat bayangmu dan tak bisa berkomunikasi denganmu walau melalui kontak batin yang ku miliki, mengingat signal yang ada kini makin melemah.

            Aku hanya ingin mengucapkan bahwa aku telah menuliskan sesuatu seperti yang pernah kau lihat sebelumnya melalui karya puisi dengan namamu.

Wasalamualaikum Wr.Wb

Krenceng, 14 Agustus 2015    

     Ali Musobih