LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KONSERVASI TANAH dan AIR PEMBUATAN LUBANG BIOPORI

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK KONSERVASI TANAH dan AIR
PEMBUATAN LUBANG BIOPORI








Disusun Oleh
Ali Musobih
C1503003






PROGRAM STUDI DIII AGROTEKNOLOGI
POLITEKNIK BANJARNEGARA
2016
ACARA I
PEMBUATAN LUBANG BIOPORI
A.    TUJUAN
Mahasiswa dapat membuat lubang biopori.
B.     LANDASAN TEORI
Banjir merupakan suatu hal yang menjadi langganan sejumlah daerah di Indonesia. Dengan adanya pembukaan lahan, perataan tanah untuk pembangunan pemukiman dan prasarana lainnya mengakibatkan pemadatan tanah, berkurangnya sumber bahan organik tanah serta rusaknya lubang-lubang bekas penembusan galian faunah tanah. Pada saat pembangunan sebagian pemukiman lahan dipadatkan untuk bangunan dan prasarana jalan. Hal ini mengakibatkan sebagian besar air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah tetapi mengalir diatas permukaan tanah dan terbuang melalui saluran drainase. Buruknya saluran pembuangan air serta menurunnya daya serap akibat pembangunan mengakibatkan banjir.
Agar banjir dapat ditanggulangi, maka dibuatlah tehnologi sederhana yang disebut Biopori yang berfungsi untuk penyerapan air, mengurai sampah organik serta menjaga unsur hara pada tanah. Lubang biopori akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air dalam tanah. Bila lubang-lubang seperti ini dibuat dalam jumlah banyak, maka kemampuan sebidang tanah untuk meresapkan air akan meningkat, dalam hal ini memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah, dan memperkecil kemungkinan terjadinya banjir.
Peningkatan jumlah biopori dapat dilakukan dengan membuat lubang vertikal dalam tanah, lubang-lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik yang berfungsi sebagai sumber energi bagi organisme hidup di dalam tanah.



C.    ALAT DAN BAHAN
1.         Alat
:
Bor tanah, Linggis
2.      Bahan
:
Sampah organik, semen, kawat, air,pasir,
D.    CARA KERJA
1.      Mencari daerah yang sering tergenang air.
2.      Membuka pafing.
3.      Membuat lubang dengan kedalaman 1 meter menggunakan bor tanah manual.
4.      Mengisi lubang dengan sampah organik.
5.      Memasang paralon di permukaan lubang.
6.      Menutupi paralon dengan kawat.
7.      Menutupi area permukaan lubang dengan pasir.
8.      Membuat adonan semen dengan air.
9.      Menempelkan adonan semen ke permukaan paralon yang tertutupi pasir.
E.     HASIL DAN PEMBAHASAN
Lubang Resapan Biopori atau biasa disebut lubang biopori merupakan metode alternatif untuk meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. Metode ini pertama kali dicetuskan oleh Dr. Kamir R. Brata, seorang peneliti seorang peneliti dan dosen di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Lubang Resapan Biopori berupa sebuah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini akan memicu munculnya biopori secara alami di dalam tanah.
Biopori sendiri adalah istilah untuk lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme yang terjadi di dalam tanah seperti oleh cacing, rayap, semut, dan perakaran tanaman. Biopori yang terbentuk akan terisi udara dan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Prinsip kerja lubang peresapan biopori sangat sederhana. Lubang yang kita buat, kemudian diberi sampah organik yang akan memicu biota tanah seperti cacing dan semut dan akar tanaman untuk membuat rongga-rongga (lubang) di dalam tanah yang disebut biopori. Rongga-rongga (biopori) ini menjadi saluran bagi air untuk meresap kedalam tanah.
Lubang resapan biopori adalah teknologi sederhana yang tepat guna dan ramah lingkungan. Lubang biopori ini mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah sehingga mampu mengurasi resiko banjir akibat meluapnya air hujan. Selain itu, teknologi ini juga mampu meningkatkan jumlah cadangan air bersih di dalam tanah.
Meningkatkan daya resapan air. Lubang resapan biopori mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. Hal ini akan bermanfaat untuk: Mencegah genangan air yang mengakibatkan banjir, peningkatan cadangan air bersih di dalam tanah, dan mencegah erosi dan longsor. Dengan adanya lubang biopori akan mencegah terjadinya  genangan air yang secara tidak lansung dapat meminimalisir berbagai masalah yang diakibatkannya seperti mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah.
Mengubah sampah organik menjadi kompos. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang biopori akan dirubah menjadi kompos oleh satwa tanah seperti cacing dan rayap. Kompos atau humus ini sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah. Selain itu sampah organik yang diserap oleh biota tanah tidak cepat diemisikan ke atmosfir sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan) yang mengakibatkan pemanasan global dan menjaga biodiversitas dalam tanah.
Memanfaatkan fauna tanah dan akar tanaman. Lubang biopori memicu biota tanah dan akan tanaman untuk membuat rongga-rongga di dalam tanah yang menjadi saluran air untuk meresap ke dalam tanah. Dengan adanya aktifitas ini menjadikan kemampuan lubang peresapan biopori senantiasa terjaga dan terpelihara.
Cara membuat lubang biopori adalah sebagai berikut : membuat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dengan kedalamannya sekitar 100 cm atau sampai melampaui muka air tanah jika dibuat tanah yang mempunyai permukaan air dangkal. Jarak antar lobang antara 50-100 cm kemudian mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm setebal 2 cm lalu mengisi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, atau dedaunan. Sampah organik perlu ditambahkan jika isi lubang sudah berkurang atau menyusut akibat proses pelapukan. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang.
F.     KESIMPULAN
Lubang Resapan Biopori (LRB) secara umum adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang - lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. LBR ini merupakan salah satu upaya strategis untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir. Salah satu penyebab bencana banjir adalah karena kurangnya lahan untuk peresapan air, bila air hujan turun secara berlebihan maka air tersebut tidak bisa menyerap ke dalam tanah seluruhnya. Untuk menghindari hal itu, maka perlu kebijakan terbaru untuk menerepkan pengembangan biopori di lingkungan.
G.    DAFTAR PUSTAKA

Salman. 2008. Biopori Pertama di Rumah.wordpress.com

Herf, Jhon. 2008. Biopori sebagai Peresapan Air yang Mengatasi Banjir dan Sampah.blogspot.com

Griya. 2008. Mengenal dan Memanfaatkan Lubang Biopori.


Yusuf, Muhammad. 2009. Solusi Banjir dengan Membuat Biopori.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Tahu

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KONSERVASI TANAH dan AIR PENGHITUNGAN JARAK DAN BEDA TINGGI DENGAN THEODOLIT