Massajenis_Aliagro

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA
ACARA III. MASSA JENIS



Oleh :
Ali Musobih
(C15030003)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
POLITEKNIK BANJARNEGARA
TH. 2015
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
ACARA III MASSA JENIS
A.  Tujuan
1.    Mahasiswa dapat mengetahui pengertian massa jenis.
2.    Mahasiswa dapat mengetahui rumus massa jenis.
3.    Mahasiswa dapat menghitung massa jenis.
4.    Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat laboratorium untuk menghitung massa jenis.

B.     Dasar teori
Massa jenis adalah besaran khas yang menyatakan jenis suatu zat. Suatu zat yang sejenis. Walaupun ukuran dan massa bendanya berbeda, massa jenisnya tetap sama. Massa jenis 1 gram besi sama dengan massa jenis 1 kg besi. Sebaliknya, dua zat yang jenisnya berbeda pasti memiliki jenis yang berbeda.
Massa jenis suatu zat (ρ) adalah massa zat (m) dibagi dengan volumenya (V)  : ρ
Ρ  : Masa jenis zat (kg/m3)
m : Massa zat (kg)
v  : Volume zat m3

Suatu massa jenis dalam SI adalah kg/m3 atau kg.m-3. Satuan massa jenis yang sering digunakan adalah g/cm3, dimana 1 g/cm3 = 1000 kg/m3
Walaupun zat itu beraneka ragam tetapi mempunyai beberapa sifat yang sama, yaitu setiap zat menempati ruang dan mempunyai massa. Untuk zat padat dan zat cair mudah dibuktikan menempati ruang dan mempunyai massa. Untuk zat gas juga menempati ruang dan memiliki massa maka dapat disimpulkan bahwa:
Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Semakin jumlah materi yang dikandung oleh dua benda yang jenisnya berlainan dan volumenya sama.
Misalnya besi dan kayu,  apabila kita ukur ternyata massanya berbeda. Maka kita katakan kerapatan benda itu berbeda. Pada umumnya setiap zat yang berbeda jenisnya maka kerapatannya juga berbeda.Kerapatan zat itulah yang disebut massa jenis. Massa jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume suatu benda
Satuan massa jenis berasal dari satuan massa dibagi satuan volum, yaitu kg/m3. Karena massa jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volum suatu zat, maka untuk zat yang sejenis, mempunyai massa yang sama. Dari itulah kita dapat mengenal suatu zatdari massa jenisnya
Kerapatan alias massa jenis fluida homogeny (sama) pada dasarnya berbeda dengan kerapatan zat padathomogen. Besi atau es batu misalnya, memiliki kerapatan yang sama pada setiap bagiannya. Berbeda denganfluida, misalnya atmosfer atau air. Pada atmosfer bumi, makin tinggi atmosfir dari permukaan bumi,kerapatannya semakin kecil sedangkan untuk air laut, misalnya, makin dalam kerapatannya semakin besar.Massa jenis alias kerapatan dari suatu fluida homogen dapat bergantung pada faktor lingkungan seperti temperature (suhu) dan tekanan.

C.  ALAT DAN BAHAN

ALAT             :
1.      Geles beker
2.      Timbangan analitik,
3.      Penggaris
4.      Kertas
5.      Bolfoin

BAHAN         :
1.      Air
2.      Bola besi
3.      Kayu silinder
4.      Beban besi
5.      Bola besi kecil

D.    Prosedur Kerja
1.    Siapkan alat-alat yang akan di butuhkan seperti Geles beker, Timbangan analitik, Penggaris, Kertas, Bolfoin
2.    Siapkan bahan-bahan yang akan di butuhkan seperti  Air , Bola besi, Kayu silinder, Beban besi, Bola besi kecil.
3.    Timbang benda yang akan di hitung massa jenisnya dengan timbangan analitik.
4.    Isi gelas beker dengan air.
5.    Masukan benda yang akan di hitung massa jenisnya ke dalam gelas beker yang telah terisi air.
6.    Amati dengan apa yang terjadi pada gelas beker.


E.     Hasil dan Pembahasan
no
Nama beban
Massa (gram)
Volume (cm3)
P ( gr/cm3)
1
Bola besi kecil
5
0,7
7,14
2
Bola besi besar
140
70
2
3
Kayu
24
5
4,8
4
Beban 1
50
10
5
5
Beban 2
100
20
5
6
Beban 3
200
40
5
7
Beban 4
500
70
7,14







F.     Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat di simpulkan bahwa massa jenis adalah besaran khas yang menyatakan jenis suatu zat. Suatu zat yang sejenis. Walaupun ukuran dan massa bendanya berbeda, massa jenisnya tetap sama. Massa jenis suatu zat (ρ) adalah massa zat (m) dibagi dengan volumenya (V)  : ρ
Ρ  : Masa jenis zat (kg/m3)
m : Massa zat (kg)
v  : Volume zat m3














G.    Daftar Pustaka
               i.          Abadi, Rinawan. 2010. PR FISIKA untuk SMA/MA. Klaten : PT Intan Pariwari
             ii.          Drs. Edi Istiyono, M. Si. 2005. Fisika Kelas X. Klaten, Indonesia : Intan Pariwara.
           iii.          Haliday, D. dan Resnick, R. 1991. Fisika Jilid 2 (Terjemahan oleh: Pantur Silaban dan Erwin Sucipto). Jakarta.  
Diakses tanggal 16 oktober 2015



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Tahu

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KONSERVASI TANAH dan AIR PEMBUATAN LUBANG BIOPORI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KONSERVASI TANAH dan AIR PENGHITUNGAN JARAK DAN BEDA TINGGI DENGAN THEODOLIT