2 SMS darimu

            Perasaan itu dengan mudahnya menghampiriku walau aku tak menjemputnya. Perasaan itu mudah mengubah segalanya walau diriku ini mulai rapuh karena tak mendengar kabarmu wahai “S”. jika kau melihat dan membaca karyaku ini, ku berharap dirimu memaklumi perasaan ini yang entah mengapa menghampiriku sampai saat ini.

            Walau tak mendengar kabar keadaanmu wahai “S”. Aku  masih teringat walau dunia makin rapuh. Entah apa yang kau fikirkan saat itu, seolah-olah kau menyebutku dan aku mendengar suaramu dari kejauhan. Walau aku tak pernah menginjakan kakiku di surga tuhan sang penguasa, seolah aku merasa bahwa panggilanmu itu berasal dari surga. Suara yang menenangkan jiwa dan raga.

            Tepat pukul 16.00 jari jemariku bergerak menekan tombol ponsel atas namamu dan menuliskan sebuah pertanyaan tentang kabarmu. Kecewa memang tak mendapat balasan darimu. Namun, kecewa itu sirna sudah setelah kau menjawab pertanyaanku.  Jawaban yang tepat untukku karena ku menginginkan bahwa keadaanmu baik-baik saja. Walau smsmu hanya 2 kali saja aku merasa puas akan rasa penasaran yang menghampiriku ini.