Perkenalan Di Kala Senja


            Rangkaian kata mungkin telah terbayang di pikiran seorang wanita ketika sore hari. Di bawah pohon kelapa yang sedikit rapuh, ia duduk menikmati senyuman sinar matahari sore. Senyuman terlihat jelas dari raut muka dan bibir yang sedikit terbuka, rambutnya terurai beterbangan terkena hembusan angin yang menyentuhnya. Kicauan burung melintas di tepi air laut yang sedang pasang, dan aku hanya duduk melihat wanita itu. Dia bernama Nefa, sang wanita cantik yang ku kagumi. Seorang anak kecil membawakan air jernih dan sedikit makanan ringan ke samping Nefa. “ Mba, ini makanannya dan ini minumnya “ Kata si anak kecil itu. “ Oh ya, makasih de “ Sahut Nefa dengan nada pelan. “Mba kita pulang jam berapa?” Tanya si anak kecil. “ Ya nanti kalau udah ada azan maghrib, kenapa emang?” Jawab Nefa. “ Ya, nggak papa si, takut di marahin ibu “ sahut anak kecil itu dan memasukan biskuit ke dalam mulutnya.” Ya enggak lah, bentar lagi kita juga pulang ” jawab lagi dengan santai.
            Azan maghrib terdengar dengan lantang dari pinngir pantai, Nefa dan si anak kecil pulang dan membawa gelas yang berisi setengah air putih itu. Pantai mulai sepi dan daun kelapa melambaikan tangannya karena tersentuh angin. Aku pun ikut pulang, hanya saja aku berjalan sendiri dan Nefa dengan si anak kecil itu.  Dari kejauhan,  Nefa tersandung batu kerikil kemudian terjatuh ke pinggir jalan lalu masuk got yang lumayan dalam sekitar 1,5 meter. Tak ada yang menolongnya ketika itu. Sontak aku kemudian membawakan tangga berukuran 2 meter dan menurunkan ke got lalu aku pergi begitu saja. Suara panggilan shalat telah selesai, dan Nefa baru keluar dari got  dengan tangga yang ku berikan. “ Bagaimana mba, sakit apa nggak? ” Tanya si anak kecill itu. “ Ya nggak papa, cuman sakit di kakinya tergilir, itu tadi siapa yang memasukan tangga ini ke got de?” Rintih Nefa dengan menahan rasa sakit. Aku juga tidak tahu mba, soalnya ketika mba jatuh terus memasukan tangga ini lalu pergi tanpa mengeluarkan kata sedikitpun” Takut. “ Ya sudah kita pulang aja ya ” Sambil berjalan pelan menahan sakit.

            Pukul 19.30, ketika itu Nefa sedang di apotik dan membeli obat untuk mengobati lukanya ketika masuk got saat pulang sehabis menikmati senyuman pantai yang terahir di sore hari. Kebetulan aku saat itu sedang di sana juga , akhirnya aku menanyakan kabar dan berkenalan. Akhirnya kami akrab karena hal itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Tahu

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KONSERVASI TANAH dan AIR PEMBUATAN LUBANG BIOPORI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KONSERVASI TANAH dan AIR PENGHITUNGAN JARAK DAN BEDA TINGGI DENGAN THEODOLIT