Cinta 10 Meter


            Hujan badai menyambut hariku di pagi hari, rintikan air hujan berjatuhan membuat sebuah irama merdu, ku tatap langit melalui jendela kamarku yang masih gelap seperti sifatku yang murung karena kumpulan air hujan yang masih mengalir, terlihat sepasang sepatu yang hendak ku pakai hari ini tuk mengenyam sedikit ilmu untuk masa depanku. Akhirnya kuputuskan tuk berangkat sekolah dengan air hujan yang sedikit malu untuk turun ke permukaan tanah tempatku beraktifitas. Lima belas menit berjalan aku sampai di sekolah dan segera mempersiapkan segala sesuatu di kelas untuk menerima sedikit ilmu yang setiap hari ku lakukan seperti teman-temanku yang lain. Setelah itu kemudian aku duduk santai di kursi paling depan dan sedikit melamun
            Dari kejauhan terlihat sesosok wanita yang sedang berjalan sambil merapikan pakaianya. Mungkin dia berupaya untuk menjadi yang terbaik dari sisi stylish, mungkin juga dia berkeinginan untuk menjadi siswa yang rapi. Memang dia memiliki wajah yang cantik rupawan, berkulit putih bersih dan memiliki tinggi sekitar 160 cm. Dia bernama Dewi, Dewi Kartika Sari nama lengkapnya. Dari arah yang berlawanan terlihat Nita yang sedang membawa tumpukan buku berwarna merah.
“ Wi, bantuin dong ” Pinta Nita pada Dewi.
“ Ya sudah nih gua bawa setengah ya?” Mengambil tumpukan buku di tangan Nita.
“Oh ya Wi, PR nya sudah di kerjakan apa belum?” Sambil berjalan.
“ Oh masalah itu si, pasti sudah” Mengikuti Nita.
Mereka berdua berjalan pelan sambil membawa buku di tangannya masig-masing. “ Hayo!!!!!!” Gentak Hendra yang menjaili mereka berdua, namun Nita dan Dewi  tak memperdulikan Hendra. Karena mereka berdua sudah tahu kelakuan Hendra yang sebenarnya. Terdengar bel masuk berbungyi Nita dan Dewi segera berlari menuju kelas mereka yaitu di samping kelasku dan KBM segera di mulai dari pukul 07.00 WIB -13.45 WIB.
            Tiba di siang hari, bel KBM selesai telah berbunyi dan semua siswa pulang menuju rumah masing-masing kecuali bagi siswa yang mendapatkan jadwal eskul di sekolah hari itu. Keesokan harinya, Hendra masih menjaili Dewi dengan cara yang lebih ekstrim yaitu mengambil buku PR Dewi dengan cara membuka tas Dewi di belakanya bagaikan pencopet profesional, sehingga Dewi mendapatkan hukuman untuk keluar dari kelas saat KBM. Saat kejadian itu, memang hanya aku seorang yang melihatnya dan aku pun cuek terhadap Hendra yang mengambil buku Dewi karena perasaanku hanya mengatakan “ Paling Hendra berniat copy paste tugas Dewi” namun takdir berkata lain. Dua hari kemudian aku sedang berjalan lewat depan kelas Dewi dan ketika Dewi sedang berjalan menuju depan kelas,  tiba-tiba Hendra dan kawanya yaitu Difa dengan sengaja menyiram Dewi dengan air es, sontak Dewi hanya membalasnya dengan pukulan setengah tenaga atau mungkin pukulan itu merupakan pukulan terkeras baginya dan itu pukulan setengah keras bagiku. Hari demi hari aku sering sekali melihat Dewi di jaili Hendra sehingga aku merasa kasihan padanya.
            Malam yang sedikit mencekam aku berbaring di atas tempat tidurku, dan tiba-tiba aku teringat pada Dewi yang di jaili oleh Hendra,  aku pun merasa kasihan padanya dan aku berkeinginan untuk melindunginya walaupun itu merupakan khayalan semata. Malam semakin larut, namun aku masih teringat padanya dan seolah-olah bayangan dia selalu berada di depan mataku yangmembuat suasanya menjadi tenang. Akhirnya aku tertidur lelap dan keesokan harinya aku berangkat sekolah seperti biasa.

            Hari yang cerah, tak seperti biasanya di mana hujan selalu menyambut hari-hariku dengan rintikan airnya. Waktu menunjukan 09.15 WIB waktunya bagi semua siswa bersuka ria yaitu menyerbu masakan mbah kantin yang selalu ramai karena kelezatan masakanya. Tak terkecuali aku sendiri, ketika aku sedang menikmati hidangan kantin, aku melihat Hendra dan Difa yang sedang menikmati msakan mbah kantin juga. Merka berdua melakukan percakapan yang cukup di rahasiakan karena mereka berdua berada tepat di sampingku. Mereka berdua menceritakan pengalaman tentang perasaan cinta mereka kepada seorang wanita dan aku mendengar bahwa Hendra mengagumi Dewi. Sontak aku kaget dan aku terfikir bahwa Hendra selalu jail pada Dewi karena Hendra ingin dekat dengan Dewi. Hari mulai siang, aku berniat untuk mengajak Dewi berkenalan sekaligus melakukan pendekatan. Dengan semangat aku keluar kelas ketika bel istirahat ke dua, namun ketika aku akan masuk kelas sekitar 10 meter dari kejauhan aku melihat Hendra dengan Dewi sedang bersalaman dan terlihat sangat akrab. Dan akhirnya aku mengurungkan niat untuk mendekati Dewi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Tahu

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KONSERVASI TANAH dan AIR PEMBUATAN LUBANG BIOPORI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KONSERVASI TANAH dan AIR PENGHITUNGAN JARAK DAN BEDA TINGGI DENGAN THEODOLIT