Tak perlu cotek asal,,,,jujur Ali Musobih
Tak perlu mencontek asal jujur
Kring-kring-kring-kring, bel
berbunyi. Segera gue sebagai murid rajin melangkahkan kaki ke depan pintu
syurga bagiku dan pintu neraka bagi kawanku. Yaitu sebuah kelas. Sebagai anak
yang rajin dan baik hati, gua berusaha memasuki kelas dan mengeluarkan buku
maple yang berkaitan saat itu, walaupun gua agak males dan gua agak bosan.
Karena, gua ini sudah sangat jenuh keadaan di SMA, dan gua sudah sangat ingin
meninggalkan kondisi SMA saat ini dan gua ingin menjauh dari kehidupan SMA.
Kemudian gua ingin mencari kehidupan baru dan sedikit melirik wanita pujaan
untuk masa depan gue yang cerah.Tak perlu seksi dan tak perlu aduhai, yang
penting wanita pujaan gue itu baik dan sempurna menurut pandangan gua.
Hussssst, ngapa ngebahas wanita si, salah!. Seharusnya membahas masalah sesua
judul di atas. O.k lah cekidooooot
Sewaktu menduduki sekolah, gua
memang bisa di bilang anak yang cupu tapi keren. Betapa tidak, gua ini adalah
salah satu anak laki-laki yang lumayan memiliki nama dan memiliki ketenaran,
walaupun gue ini anak yang sedikit pemalu. Hemmmm, ngomong-ngomong masalah
mencontek nih, gue punya pengalaman yang sangaaaaaat memalukan sekaligus
membuat seseorang depresi. Wahhh, gimana nggak depresi soalnya gue yang
ngalaminya sendiri. Dan jadi begini ceritanyaaaaaaaaaaa.Waktu itu adalah hari
selasa, dan waktu itu ada jadwal remedial, yang secara kebetulan, gua ini
adalah langganan remedial terutama maple PAI ( Pendidikan Agama Islam). Nahhh,
waktu itu adalah materi tentang tugas manusia sebagai kholifah di muka bumi dan
tajwid yang di ajarkan oleh guru gua, Namanya adalah BU “S” S.pd. Biasanya
maple PAI, di sekolah gue mewajibkan untuk melakukan sholat duha, dan setelah
solat duha, gue belajar sambil berjalan menuju kelas, dan anehnya gua doang
yang belajar ketika itu. Akhirnya gue bertanya pada temen gua yang kebetulan
diapun mengikuti remedial juga.
“ Bro, lo nggak
belajar ya?” Tanya gue sambil membawa buku dan berjalan
“Iya bro gue lagi
males nih” Sahutnya dengan santai.
Nah, akhirnya gue
pun ikut santai
Beberapa menit kemudian, gue dan
temen-temen gue sampai di kelas dan duduk di bangku masing-masing. Hemmm, gue
menghembuskan nafas terahir kalinya. Maksud gue, gue menghembuskan nafas untuk
beristirahat. Ketika gue sedang duduk dan membuka buku, ternyata temen gue
sudah tahu soal apa yang akan di ujikan dan mereka semua membuat jawaban
terlebih dahulu. Sontak gue ikut dong dengan hal seperti itu.Akhirnya guru gue
masuk dan memberikan soal remidi sesuai jawaban yang gue buat. Tanpa berpikir
panjang, gue cuek dan gue tetep keasikan mengerjakan soal, akhirnya guelah yang
kena batunya dan gue ketahuan membuat contekan dalam kertas dan gue hanya
menyediakan satu kertas, sedangkan temen gue menyediakan dua kertas yang satu
kosong dan yang satu berisi jawaban . Ketika guru gue sedang mengecek mereka
menggantikan dengan kertas kosong, tapi, ketika guru gue udah pergi temen gue
menggantinya dengan yang baru. Tapi, bodohnya gue, kalau gue menggunakan satu
kertas doang yang sudah berisi jawaban, sehingga guelah yang kena batunya.
SIALAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAN.
PASALNYA GUE TIDAK PERNAH MENCONTEK DAN
ITU PENGALAMAN PERTAMA GUE SAAT MENCONTEK
Komentar
Posting Komentar